TINJAUAN ARSITEKTURAL PERPUSTAKAAN UMUM PROVINSI GORONTALO DENGAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU
DOI:
https://doi.org/10.37971/radial.v3i1.68Keywords:
Perpustakaan, Konsep Arsitektur Hijau, Provinsi GorontaloAbstract
ABSTRAK
Perpustakaan sebagai rangkaian sejarah masa lalu merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Perpustakaan pada prinsipnya mempunyai 3 (tiga) kegiatan pokok, yaitu: mengumpulkan (to collect); melestarikan, memelihara dan merawat seluruh koleksi agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai, dan lekas rusak baik karena pemakaian maupun karena usianya (to preserve); untuk menyediakan data agar siap dipergunakan dan diberdayakan (to make availlable)
Di Provinsi Gorontalo pertama kali Perpustakaan Daerah dibentuk berdasarkan PERDA Nomor 5 Tahun 2005 tentang Susunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan HB. Jassin. Sejak awal berdiri hingga sekarang, jika dirata-ratakan terjadi penurunan pengunjung secara drastis. Hal demikian ini terjadi dikarenakan dua hal pokok yaitu, pertama; masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca buku, kedua; bentuk perpustakaan yang ada terlalu formal sehingga membatasi pengunjung dalam mencari informasi.
Perpustakaan Umum di Provinsi Gorontalo dengan mengambil konsep arsitektur hijau sebagai solusi alternatif untuk masalah tersebut diatas. Dalam penerapan desainnya nanti, perpustakaan ini akan ditata agar pengunjung bisa melakukan kegiatan pencarian informasi di dalam gedung perpustakaan maupun di alam terbuka atau lebih tepatnya halaman perpustakaan.
Kata Kunci : Perpustakaan, Konsep Arsitektur Hijau, Provinsi Gorontalo