Simulasi Termal pada Rumah Adat di Gorontalo
DOI:
https://doi.org/10.37971/radial.v3i1.67Keywords:
Gorontalo, Iklim Tropis Lembab, Perpindahan Panas, Kenyamanan TermalAbstract
ABSTRAK
Sebuah rumah adat tradisional Gorontalo yang berukuran cukup besar dan berkonstruksi kayu dikenal dengan nama lokal Bantayo poboide, diuji kinerjanya terhadap kenyamanan termal dalam ruang. Lokasi bangunan terletak di pusat Kota Limboto Gorontalo yang beriklim tropis lembab. Metode yang diterapkan meliputi pengukuran lapangan, simulasi perhitungan perpindahan panas dan kuisioner. Pengukuran suhu, kelembaban udara, kecepatan dan arah angin dilakukan didalam dan diluar ruang, saat pagi hingga sore hari selama satu hari penuh, pada bulan April 2014. Perangkat lunak TRNSYS, program MATAHARI dan VENTILA dipakai untuk merealisasikan perhitungan perpindahan panas dan ventilasi pada bangunan. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan kenyamanan termal menerapkan skala PMV dan DISC. Hasilnya menunjukkan, bahwa suhu udara dalam ruang mencapai angka yang cukup tinggi sekitar 30 hingga 340C baik melalui cara pengukuran maupun perhitungan. Respon kenyamanan termal oleh pemakai ruang menunjukkan skala nyaman (netral) pada pagi hari, hingga rasa tidak nyaman (panas) saat siang hari. Hasil perhitungan kenyamanan termal dengan skala DISC menunjukkan keterdekatan dengan hasil kuisioner. Sedangkan hasil perhitungan dengan skala PMV menunjukkan perbedaan sekitar satu hingga 2 skala lebih tinggi dibandingkan kuisioner.
Keywords : Gorontalo, Iklim Tropis Lembab, Perpindahan Panas, Kenyamanan Termal.