ANALISA MUTU MATERIAL ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL MINYAK

  • Winangsi Sulila STITEK Bina Taruna Gorontalo
Keywords: Aspal Retona  Blend 55, nilai penetrasi, titik nyala, daktilitas, kehilangan berat akibat pemanasan dan berat jenis

Abstract

ABSTRAK

 

                Kerusakan jalan di Indonesia umumnya disebabkan oleh pembebanan yang terjadi berlebihan (overload) atau disebabkan oleh Physical Damage Factor (P.D.F.) berlebih, banyaknya arus kendaraan yang lewat (repetisi beban) sebagai  akibat pertumbuhan jumlah kendaraan yang cepat terutama kendaraan komersial dan perubahan lingkungan atau oleh karena fungsi drainase yang kurang baik. Ketiga faktor penyebab utama kerusakan perkerasan jalan ini menuntut penggunaan material untuk perkerasan jalan (beton aspal) dengan kualitas yang lebih tinggi, yang berupa material agregat sebagai bahan pengisi maupun aspal sebagai bahan pengikat. Maka dari itu sangat perlu melakukan pemeriksaan material aspal agar dalam pelaksanaan dilapangan bisa memperoleh kualitas yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk : Mengetahui nilai penetrasi, titik nyala, daktilitas, kehilangan berat akibat pemanasan dan berat jenis Aspal Retona  Blend 55 dan Aspal Minyak Biasa dan Membandingkan nilai penetrasi, titik nyala, daktilitas, kehilangan berat akibat pemanasan dan berat jenis Aspal Retona  Blend 55  dan Aspal Minyak untuk mengetahui kualitas / mutu aspal yang paling baik antara kedua jenis aspal tersebut.

                Pemeriksaan nilai penetrasi, titik nyala, daktilitas, kehilangan berat akibat pemanasan dan berat jenis Aspal Retona  Blend 55 dan Aspal Minyak dilakukan langsung di Laboratorium dalam hal ini di Laboratorium Dinas PU provinsi Gorontalo.

Mutu dari aspal retona blend 55 lebih baik dari mutu aspal minyak, dengan ketentuan pada saat penggunaanya, agregat yang digunakan dan metode / cara kerja pekerjaan pengaspalan jalan harus sesuai spesifikasi teknis.

 

Kata Kunci : Aspal Retona  Blend 55, nilai penetrasi, titik nyala, daktilitas, kehilangan berat akibat pemanasan dan berat jenis

Published
2019-08-01
Section
Articles