ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN BENTOR TERHADAP POLA PERGERAKAN TRANSPORTASI DI KOTA GORONTALO

  • Devie Indriany Moha STITEK Bina Taruna Gorontalo
Keywords: Becak Bermotor, Persepsi, Strategi

Abstract

 

ABSTRAK

 

Becak Bermotor (Bentor) adalah salah satu jenis sarana angkutan umum paratransit yang cukup efektif untuk jarak sedang dan tidak memiliki trayek dan atau jadwal tetap. Dampak negatif seiring adanya bentor adalah penyempitan pada beberapa ruas jalan terutama di pusat kota dan sumber-sumber pembangkit pergerakan sehingga menimbulkan kesemrawutan lalu lintas Kota Gorontalo. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui persepsi masyarakat terhadap penggunaan Bentor yang menjadi landasan dalam merumuskan strategi penanganan Bentor. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan, wawancara, dan pembagian kuisioner kepada pihak­pihak terkait baik pengguna, non pengguna, pengemudi Bentor, perusahaan Bentor, asosiasi Bentor, Dinas Perhubungan Kota Gorontalo, Pemerintah Kota Gorontalo, dan polisi lalu lintas dengan jumlah sampel 377 orang yang mencakup empat kelurahan yakni kelurahan Limba U1, Limba U2, Limba B, dan Biawao sebagai lokasi penelitiannya. Pengolahan dan analisis data menggunakan sebaran frekuensi dan matriks IFAS/EFAS.

Berdasarkan analisis data, persepsi masyarakat terhadap tujuan melakukan perjalanan, dapat diuraikan bahwa 32,89% responden menggunakan Bentor dari/ke sekolah atau kampus. Pusat-pusat pendidikan di Kota Gorontalo terdapat di zona tarikan yakni di Jln. Jendral Sudirman, Jln. Jaksa Agung Suprapto dan Jln. Budi Utomo. Potensi pergerakan masih terkonsentrasi di pusat kota, yaitu pada zona tarikan, karena persebaran fasilitas kota sebagian besar terkonsentrasi di kawasan pusat kota. Pola perjalanan penduduk kota Gorontalo dalam melakukan aktivitas sehari -hari merupakan pola radial, yaitu perjalanan penduduk dari pinggiran menuju pusat kota. Kondisi ini mengikuti jenis dan intensitas guna lahan yang ada. Tingginya persentase maksud melakukan perjalanan untuk bekerja, sekolah/kuliah menunjukkan fluktuasi jumlah pergerakan penduduk Kota Gorontalo setiap harinya cenderung konstan. Dalam matriks IFAS dan EFAS yang dirumuskan dalam strategi QSPM penanganan Bentor diperoleh bahwa strategi prioritas dalam penanganan Bentor yang perlu dilakukan adalah melakukan perbaikan prasarana jalan, perencanaan rute seefektif dan seefisien mungkin serta memaksimalkan angkutan umum lain seperti bus dan angkot untuk melayani masyarakat dalam jangkauan lebih luas.

Kata Kunci : Becak Bermotor, Persepsi, Strategi

Published
2019-08-01
Section
Articles