ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA BUNDARAN SARONDE KOTA GORONTALO
DOI:
https://doi.org/10.37971/radial.v10i1.259Keywords:
MKJI 1997, Derajat Kejenuhan, Tundaan BundaranAbstract
Abstrak: Analisis Dan Evaluasi Kinerja Bundaran Saronde Kota Gorontalo. Dengan semakin banyaknya pembangunan yang terjadi di Kota Gorontalo, maka perlu adanya tinjauan ulang atau evaluasi terhadap prasarana transportasi sebagai penunjang mobilisasi masyarakat Gorontalo. Evaluasi tersebut dilakukan di bundaran Saronde yang merupakan penghubung Pusat Kota Gorontalo, area kampus Universitas Negeri Gorontalo, pusat perbelanjaan Gorontalo Mall, lapangan Taruna Remaja Gorontalo, serta Rumah Dinas Gubernur Gorontalo. Padahal keberadaan dan peran bundaran Saronde Kota Gorontalo sangat penting bagi dinamisasi lalu lintas masyarakat sekitar yang menggunakan akses bundaran tersebut. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu adalah menganalisis hal apa saja yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas di Bundaran Saronde kota Gorontalo. Metode pengujian menggunakan penelitian kualitatif dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan cara survei volume kendaraan, survei kecepatan kendaraan, serta survei geometri jalan yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metode perhitungan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi arus lalu lintas atau kinerja yang terjadi pada Bundaran Saronde Kota Gorontalo pada kondisi existing atau tahun 2020 ini sudah melebihi kapasitas yang ada yaitu nilai derajat kejenuhan = 0.974 dan tundaan bundaran rata-rata = 18.06 det/smp. Kondisi existing geometri Bundaran Saronde Kota Gorontalo tidak sesuai dengan peraturan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, yaitu dengan diameter bundaran 5.50 meter.
Abstract: Analysis and Evaluation of the Performance of the Saronde Roundabout in Gorontalo City. With the increasing number of developments taking place in the City of Gorontalo, it is necessary to review or evaluate the transportation infrastructure as a support for the mobilization of the Gorontalo community. The evaluation was carried out at the Saronde roundabout, which is the link to Gorontalo City Center, the Gorontalo State University campus area, the Gorontalo Mall shopping center, the Gorontalo Youth Youth field, and the Gorontalo Governor's Office House. In fact, the existence and role of the Gorontalo City Saronde roundabout is very important for the traffic dynamics of the surrounding community who use the roundabout access. The main purpose of this study is to analyze what things affect traffic congestion at the Saronde roundabout, Gorontalo city. The test method uses qualitative research where data collection is carried out by means of vehicle volume surveys, vehicle speed surveys, and road geometry surveys, which are then, analyzed using the calculation method from the Indonesian Road Capacity Manual (MKJI, 1997). Based on the results of the research that has been carried out, it can be concluded that the traffic flow conditions or performance that occurred at the Saronde Roundabout in Gorontalo City in existing conditions or in 2020 have exceeded the existing capacity, namely the degree of saturation = 0.974 and the average roundabout delay = 18.06 sec/ junior high school. The existing geometry of the Saronde Roundabout in Gorontalo City is not in accordance with the 1997 Indonesian Road Capacity Manual, which is 5.50 meters in diameter.