TRANSFORMASI SPASIAL PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN MODAYAG - MODAYAG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR 2013-2019
DOI:
https://doi.org/10.37971/radial.v9i2.245Keywords:
Spatial Transformation, Konversi Lahan, GISAbstract
Abstrak: Transformasi Spasial penggunaan lahan di Kecamatan Modayag-Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, mengalami perubahan yang cukup signifikan pada selang 2013 – 2019. Salah satu hal yang memicu terjadinya hal ini adalah posisi Kecamatan Modayag-Modayag Barat yang berbatasan dengan beberapa Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Utara, diantaranya Kabupaten Bolaang Mongondow, Kotamobagu dan Kabupaten Minahasa Selatan, sehingga memiliki daya tarik wilayah tersendiri. Tujuan dari Penelitian ini untuk menganalisis dan mengidentifikasi lahan yang mengalami transformasi dan yang mengalami penambahan luasan terbesar, termasuk mengidentifikasi lahan apa yang terkonversi menjadi permukiman. Data yang digunakan adalah shapefile Tutupan lahan tahun 2013 dan shapefile tutupan lahan tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif lewat pendekatan analisis spasial GIS menggunakan ArcGis versi 8.0, dan tools pendukung analisis perubahan lahan. Penelitian ini dapat disimpulkan : 1). Konversi lahan terbesar dan mengalami peningkatan terjadi pada kebun campuran ke hutan sebesar 452 Ha atau 46%, kebun campuran ke perkebunan sebesar 188,45 Ha atau sebesar 19%, dan Kebun Campuran ke Tegalan/ladang sebesar 161,68 Ha atau sebesar 19%, 2). Konversi lahan permukiman mengalami peningkatan dan mengurangi luasan danau 0,01 Ha atau atau 0,002%, Hutan Lahan Kering sebesar 1,13 Ha atau 0,009%, Perkebunan sebesar 45,4 Ha atau 1,40%, dan juga sudah mengkonversi lahan sawah 5,04 Ha atau 1,87%.
Kata kunci: Transformasi Spasial; Konversi Lahan; GIS
Abstract: Spatial transformation of land use in the Modayag-Modayag Barat District, Bolaang Mongondow Timur Regency, underwent a significant change between 2013 - 2019. One of the things that triggered this was the position of the Modayag-Modayag Barat District which borders several regencies and cities in North Sulawesi Province, including Bolaang Mongondow Regency, Kotamobagu City and South Minahasa Regency, so that they have their own regional appeal. The purpose of this study is to analyze and identify land that is undergoing transformation and which has experienced the largest increase in area, including identifying what lands have been converted into settlements. The data used are the 2013 land cover shapefile and the 2019 land cover shapefile. The research method used is quantitative through a GIS spatial analysis approach using ArcGIS version 8.0, and supporting tools for land change analysis. This research can be concluded: 1). The largest land conversion and an increase occurred in mixed gardens to forest by 452 ha or 46%, mixed gardens to plantations by 188.45 ha or 19%, and mixed gardens to dry fields/fields by 161.68 ha or 19%. 2). Residential land conversion has increased and reduced the lake area by 0.01 Ha or or 0.002%, Dry Land Forest by 1.13 Ha or 0.009%, Plantation by 45.4 Ha or 1.40%, and has also converted rice fields 5, 04 Ha or 1.87%.
Keywords: Spatial Transformation; Land Conversion; GIS