MODEL WAKTU BANJIR DARI PROSES HUJAN LIMPASAN DAN INFILTRASI UNTUK PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN
DOI:
https://doi.org/10.37971/radial.v9i2.227Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan Mendapatkan besaran limpasan, Infiltrasi dan banjir pada ketiga model. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Model 1 mengambil sampel Pasir, Kerikil, Lempung, Lanau. Model 2 mengambil sampel Pasir dan Kerikil, Pasir dan Lempung, Pasir dan Lanau. Model 3 mengambil sampel Permodelan ketiga dengan mengambil sampel pada delapan kecamatan di wilayah Kota Lubuklinggau. Diuji pada laboratorium dengan mengunakan alat simulator hujan.
Pada model 1, bahan pasir diberi waktu hujan selama 4 menit terjadi banjir mulai menit ke 3 sebesar 16 cm sampai 21 cm, bahan Kerikil di beri waktu hujan selama 4 menit terjadi banjir mulai menit ke 3 sebesar 16 cm sampai 20 cm, bahan Kerikil, alanau dan lempung di beri waktu hujan selama 4 menit terjadi banjir mulai menit ke 3 sebesar 16 cm sampai 20 cm, Model 2, Pasir dan Kerikil, Pasir dan Lanau, Pasir dan Lempungke 3 sebesar 16 cm sampai 21cm. Model 3, Kecamatan Lubuklinggau Selatan 2, diambil tanah pada tiga titik banjir tertinggi pada titik III, pada menit ke 3 seberat 20 cm dan 21 cm karena daerah tersebut adalah Daerah irigasi.
Kemampuan bahwa banjir teringgi pada model satu pada bahan pasir, banjir pada model 2 sama, kecamatan lubuklinggau selatan satu lebih mudah bajir karena tanahnya sering tergenang air oleh air irigasi. Disarankan untuk memperbanyak sampel. Aplikasi peneliian ini adalah untuk perencanaan drainase perkotan.
Kata Kunci : Limpasan; Infiltrasi; Banjir; Alat Simulator Hujan; Model.
Abstract: This study aims to obtain the amount of runoff, infiltration and flooding in the three models. The method used in this study is Model 1 taking samples of sand, gravel, clay, silt. Model 2 takes samples of Sand and Gravel, Sand and Clay, Sand and Silt. Model 3 takes samples. The third model takes samples from eight sub-districts in the Lubuklinggau city area. Tested in the laboratory using a simulator. In model 1, the sand material is given 4 minutes of rain, there is a flood starting from the 3rd minute of 16 cm to 21 cm, the gravel material is given a 4 minute rain time, there is a flood from the 3rd minute of 16 cm to 20 cm, the gravel material The silt and clay were given 4 minutes of rain, starting from the 3rd minute of 16 cm to 20 cm, Model 2, Sand and Gravel, Sand and Silt, Sand and Clay 3 of 16 cm to 21 cm. Model 3, South Lubuklinggau District 2, took soil at the three highest flood points at point III, at minute 3 weighing 20 cm and 21 cm because these areas are irrigation areas. The ability that the highest flooding in model one is on sand material, flooding in model 2 is the same, southern Lubuklinggau sub-district one is more prone to flooding because the land is often flooded by irrigation water. It is recommended to multiply the sample. This research application is for urban drainage planning.
Keywords: Runoff; Infiltration; Flood; Rain Simulator Tool; Model.