PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI BENGKULU (STUDI KASUS PANTAI ZAKAT KOTA BENGKULU)
DOI:
https://doi.org/10.37971/radial.v9i1.216Keywords:
Perubahan Garis Pantai, Sedimentasi, Abrasi, GENESISAbstract
Abstrak: Prediksi Perubahan Garis Pantai Bengkulu (Studi Kasus Pantai Zakat Kota Bengkulu). Kota Bengkulu merupakan daerah pantai yang berpotensi menjadi objek wisata salah satunya Pantai Zakat yang akan menjadi lokasi penelitian. Penelitian ini dimulai pada koordinat 3°47’4,71” Lintang Selatan - 102°15’26,88” Bujur Timur sampai dengan 3°46’38,52” Lintang Selatan - 102°15’43” Bujur Timur bertujuan untuk mengetahui proses perubahan garis pantai, dan proses sedimentasi-abrasi di pantai Zakat Kota Bengkulu. Penelitian ini memprediksi perubahan garis pantai 5 tahun. Prediksi perubahan garis pantai didekati dengan pendekatan model dengan GENESIS (Generalized Model for Simulating Shoreline Change). Hasil penelitian menunjukkan dalam kurun waktu 5 tahun (2020-2025) mengalami abrasi sebesar 2,823 m dan sedimentasi sebesar 1,677 m. Dengan demikian pantai Zakat Kota Bengkulu dalam kurun waktu 5 tahun akan mengalami sedimentasi dan abrasi.
Kata kunci : Perubahan Garis Pantai, Sedimentasi, Abrasi, GENESIS
Abstract: Prediction of Changes in Bengkulu Beach Line (Case Study Zakat Beach City of Bengkulu City). Bengkulu City is a coastal area that has the potential to become a tourist attraction, one of which is Zakat Beach which will be the study location. This study begins at coordinates 3°47'4,71" S 102°15'26,88" E to 3°46'38,52" S, 102°15'43" E to conducted to find out the process of shoreline change, and the process of sedimentation-abrasion at the Zakat beach of Bengkulu City. This study predicts the shoreline changes over the next 5years. The prediction of shoreline changes is approached with GENESIS (Generalized Model for Simulating Shoreline Change) approach model. The results showed within 5 years (2020-2025) the shoreline will experience abrasion of 2.823 m and sedimentation of 1,677 m. Thus Zakat beach of Bengkulu city in period 5 years will experience abrasion and sedimentation.
Key words: Shoreline Change, Sedimentation, Abrasion, GENESIS
References
Ali, M., Masrukhin, A., Sugianto, D. N., Satriadi, A., Kelautan, J. I., Perikanan, F., Diponegoro, U., Soedarto, J. P. H., & Telp, S. (2014). Studi Batimetri Dan Morfologi Dasar Laut Dalam Penentuan Jalur Peletakan Pipa Bawah Laut (Perairan Larangan-Maribaya, Kabupaten Tegal). Jurnal Oseanografi, 3(1), 94–104.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), 2020.
Batimetri Nasional (BATNAS) Dan Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS), 2020.
Damaywanti, K. (2013). Dampak Abrasi Pantai terhadap Lingkungan Sosial (Studi Kasus di Desa Bedono , Sayung Demak). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 363–367.
Hanson, H., & Kraus, N. C. (1991). Genesis: Generalized model for simulating shoreline change, report 1, technical reference / by Hans Hanson and Nicholas C. Kraus. Genesis: Generalized Model for Simulating Shoreline Change, Report 1, Technical Reference / by Hans Hanson and Nicholas C. Kraus.
Raihansyah, T., Setiawan, I., & Thaib, R. (2016). Studi Perubahan Garis Pantai di Wilayah Pesisir Perairan Ujung Blang Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Dan Perikanan Unsyiah, 1(April), 46–54.
Suwarti, Mulyono, & Prasetiyo, B. (2017). Pembuatan Monitoring Kecepatan Angin Dan Arah Angin Menggunakan Mikrokontroler Arduino. Seminar Nasional Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 05(01), 56–64.
Triatmodjo, B., (1999). Teknik Pantai. Yogyakarta : Beta Offset.
Usman, K. O. (2014). Analisis Sedimentasi pada Muara Sungai Komering Kota Palembang. Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2(2), 209–215.