ANALISIS DEBIT PUNCAK DENGAN PENDEKATAN METODE HIDROGRAF SATUAN SINTETIS ITB2 DAN HEC-RAS 5.0.7 PADA DAS AIR MANNA BAGIAN HILIR

Authors

  • Khairul Amri Universitas Bengkulu
  • Yuzuar Afrizal Universitas Bengkulu
  • Riko Riko Universitas Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.37971/radial.v9i1.215

Keywords:

Debit puncak, HSS ITB 2, HEC-RAS 5.0.7, DAS Air Manna, Banjir

Abstract

Abstrak: Analisis Debit Puncak Dengan Pendekatan Metode Hidrograf Satuan Sintetis ITB2 Dan Hec Ras 5.0.7 Pada Das Air Manna Bagian Hilir. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis debit puncak Das Air Manna Bagian Hilir dan menganalisis titik lokasi yang akan melimpas berpotensi banjir menggunakan software HEC-RAS versi 5.0.7. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa curah hujan harian selama 10 tahun dari 3 stasiun hujan. Metode yang digunakan untuk menentukan debit puncak adalah menggunakan pendekatan metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) ITB 2 yang kemudian diintegrasikan kedalam program HEC-RAS versi 5.0.7. Hasil penelitian ini menunjukkan debit puncak  pada daerah aliran sungai Air Manna sangat tinggi dibandingkan dengan fakta yang ada dilapangan sehingga perlu dilakukan penelitian ulang dengan titik tinjauan yang lebih banyak. Berdasarkan hasil analisis dari program HEC-RAS didapat bahwa Sungai Air Manna Bagian Hilir sudah tidak mampu menampung debit banjir, daerah potensi banjir terjadi disepanjang STA 5770 (Desa Batu Kuning) sampai ke STA 0 (Desa Ketaping).

Kata kunci : Debit puncak, HSS ITB 2, HEC-RAS 5.0.7, DAS Air Manna, Banjir

Abstract: Analysis Of Peak Discharge Using Synthetic Units Hydrograph ITB 2 (HSS-ITB 2) And Hec-Ras 5.0.7 At Downstream Watershed Air Manna. The research aims to analyze the peak discharge (Maximum) of Air Manna’s DAS Downstream and the location points that it will potentially overflow. This research used HEC-RAS program with version 5.0.7. The research’s Secondary data is in the form of daily rainfall for 10 years from 3 rain stations. The method used to determine the peak discharge was using the ITB 2 Synthetic Unit Hydrograph (HSS) method which was then integrated into the HEC-RAS progam with version 5.0.7. The results showed top of flow on stream Manna river is very high than by the fact in the field, so need to do repetitive research in more spot of river. Based on the results of the analysis of the HEC-RAS program, it was found that the Air Manna River Downstream was unable to accommodate the flood discharge, the potential flood areas occurred along STA 5770 (Batu Kuning Village) to STA 0 (Ketaping Village).

Keywords: Peak discharge, HSS ITB 2, HEC-RAS 5.0.7, DAS Air Manna Downstream, Flood

References

Amri, K., & Syukron, A. (2014). Analisis Debit Puncak Das Padang Guci Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Jurnal Fropil, 2(2), 108–119.

Aryani, D. (2014). Ketelitian Estimasi Banjir Berdasarkan Data Curah Hujan Das. Tugas Akhir Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, 1–121.

Auliyani, D. (2017). Daerah Bahaya Banjir Di Sub Daerah Aliran Sungai Sepauk Dan Tempunak, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, 1(2), 83–95.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Bengkulu periode pencatatan 2010-2019, 2019.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL), Ketahun, 2012.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, 2017.

Fitrianda, M. I. (2013). Perbandingan Model Hujan- Aliran Menggunakan Nreca Dan Tangki Di Sub Das Dinoyo Kabupaten Jember.

Gunawan, G. (2019). Analisis Data Hidrologi Sungai Air Bengkulu Menggunakan Metode Statistik. Inersia, Jurnal Teknik Sipil, 9(1), 47–58.

Gunawan, G., Besperi, B., & Purnama, L. (2020). Analisis Debit Banjir Rancangan Sub DAS Air Bengkulu Menggunakan Analisis Frekuensi dan Metode Distribusi. Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil, 17(1), 1–9.

Kamase, M., Hendratta, L. A., & Sumarauw, J. S. F. (2017). Analisis Debit dan Tinggi Muka Air Sungai Tondano di Jembatan Desa Kuwil Kecamatan Kalawat. Jurnal Sipil Statik, 5(4), 175–185.

Natakusumah, D. K., Hatmoko, W., &Harlan, D. (2011). Prosedur Umum Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis dengan Cara ITB dan Beberapa Contoh Penerapannya. Jurnal Teknik Sipil, 18(3), 251.

Parinduri, R. T., Gunawan, G., & Amri, K. (2020). Evaluasi Kinerja Das Air Bengkulu Dengan Menggunakan Metode HSS Nakayasu Dan Program HEC-RAS Versi 5.0.1 (Studi Kasus DAS Air Bengkulu). Civil Engineering and Built Environment Conference 2019, 1(June), 263–269.

Putra, W. A. (2016). Studi Experimen Distribusi Kecepatan Pada Saluran Lurus Di Sungai Batang Lubuh. Jurnal Mahasiswa Teknik UPP, 2(1), 1–10.

Rahardjo, P. (2011). Rehabilitasi EkosistemDaerah Aliran Sungai Dengan Pendekatan Penataan Ruang (Kasus DAS Paremang Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan).

Satria, S. A. A. Al, Kustamar, & Wulandari, L. K. (2018). Analisis Perbandingan Biaya Dan Waktu Saluran Drainase Batu Kali Dengan Beton Readymix Dan Beton Pracetak Pada Ruas Jalan Boyolangu-Campudarat Kabupaten Tulungagung. 28–39.

Syahroni, M., Amri, K., & Afrizal, Y. (2017). Analisis Debit Puncak Menggunakan Metode Hidrograf SatuanSintesis ITB 1 Dan HEC-RAS Versi 5.0.7 (Studi Kasus DAS Air Manna Bagian Hilir). Jurnal Inersia Universitas Bengkulu, 13(1), 17–24.

Tri, B., Andy, H., & Manyuk, F. (2017). Kesesuaian model hidrograf satuan sintetik (hss) berdasarkan karakteristik daerah aliran sungai di wilayah sungai indragiri- akuaman. Jom FTEKNIK, 4(2), 1–13.

Yusniyanti, E., & Kurniati, K. (2017). Analisa Puncak Banjir Dengan Metode MAF (Studi Kasus Sungai Krueng Keureuto). EINSTEIN E-JOURNAL, 5(1), 7–12. https://doi.org/10.24114/einstein.v5i1.7224

Zulkifli, M. (2020). Analisa Debit Embung Bangka Dalam Upaya Mengoptimalkan Pemanfaatan Air Di Desa Durian Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah. Skripsi Rekayasa Sipil Universitas Muhammadiyah Mataram, 53(1), 1–41.

Downloads

Published

2021-07-12